Bab 118
“Belum ingat?” Daniel menyadarkannya, “Berarti, kamu sama sekali tidak ingat hal yang terjadi di bar?”
“Kenapa dengan bar….” Kepala Tracy sakit, ia memegangi kepalanya memikirkan kejadian semalam. “Aku ingat kamu datang menjemputku di kantor. Rekan kerja memintamu mentraktir mereka, lalu kita minum-minum di bar…”
“Mereka bersulang denganku. Setelah minum dua gelas, aku merasa agak mabuk. Jadi aku membilas wajahku di toilet. Yuni memberiku air mineral… Setelah itu, aku tidak ingat lagi.”
Setelah mengatakan itu, Tracy tiba-tiba teringat sesuatu, amarahnya meledak, “Dasar keparat, kamu memanfaatkanku saat aku mabuk!”
“Coba kamu lihat ini….” Daniel mengetuk layar kamera dashboard, “Siapa yang memanfaatkan siapa?”
Dalam video, Tracy sudah melucuti baju Daniel dan tidak berhenti menciumnya…
“Jangan putar lagi, cepat matikan.” Tracy memejamkan matanya tidak berani melihat. “Kenapa aku bisa seperti itu? Ini seperti bukan diriku…”
“Idiot, kamu telah diberi obat.”
Daniel mematikan rekaman video sekaligus menghapusnya.
“Apa? Diberi obat?”
kemarin. Memang rasanya ada yang aneh. Walaupun ia tidak mahir minum alkohol,
mulai gerah. Malam hari minum
malam itu empat
menyadarkannya, “Semalam perilaku tak terkendalimu lebih parah dari pada empat tahun lalu. Ini karena kamu telah diberi obat
Siapa yang mencelakaiku?” Tracy merasa ketakutan,
“Dengarlah sendiri.”
Rekaman itu berisi percakapan Yuni dengan tiga orang
juta, bantu aku
kami tertangkap bagaimana? Ini adalah
aku akan mengaturnya dengan baik. Aku akan mengantarnya ke sebuah
sangat jelek, makanya kamu mengeluarkan uang
kecantikannya seperti dewi peri.
karena terkejut,
khas, lebih lembut dan pelan. Sekalipun ia mengatakan ucapan kejam,
Air mineral pada malam hari juga diberi
pria itu sungguh menyentuh Tracy, takutnya ia akan sangat
tak berguna itu menyamar menjadi dirinya